SOFTKILL #
Lingkungan sosial dan budaya beserta aspek-aspeknya
dalam pemasaran global

Kelompok 1
Frisca Verayanti
Hari wahyu bimantoro
M. imam rhaiza utama
Reza ramadan
Syamsul taufik
Siti nurhayati
4ea26
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
JAKARTA
2018
Pemasar internasional harus mengetahui pengaruh budaya dan harus menyiapkan diri untuk menjawab tantangan itu atau mengubahnya. Pemasar internasional memainkan peran penting bahkan dapat dikatakan menentukan dalam mempengaruhi kecepatan tingkat perubahan diseluruh dunia. Hal terlihat jelas dalam makanan tetapi praktis menyangkut semua industri, terutama produk konsumen. Pabrik sabun dan deterjen telah mengubah kebiasaan, mencuci, industri elektronik telah mengubah pola hiburan, dan pemasar pakaian telah mengubah gaya gaya, dan sebagainya. Dalam produk industri budaya telah mempengaruhi karakteristik dan permintaan produk tetapi yang lebih penting lagi sebagai pengaruh pada proses pemasaran, terutama dalam cara menjalankan bisnis. Pemasar internasional telah belajar untuk mengandalkan orang yang mengetahui dan memahami adat serta sikap setempat untuk keahlian pemasaran.
Hubungan bisnis antara
pihak-pihak yang mempunyai budaya atau kebangsaan berbeda dapat dipengaruhi
oleh tantangan tambahan.Bila salah satu pihak dari budaya konteks tinggi
mengambil bagian dalam kesepakatan bisnis, faktor-faktor yang dibahas mungkin
akan lebih rumit karena keyakinan berbeda mengenai signifikansi dari
kesepakatan bisnis formal dan kewajiban yang mengikat semua pihak misalnya,
manajer penjualan benar-benar yakin bahwa hanya kontrak yang ditulis dengan
baik yang diperlukan agar perusahaanya dapat menerima semua kewajiban yang
mengikat. Tetapi manajer penjualan tadi juga tidak dapat memahami belahan
dunia, sesuatu hanya dapat terjadi bila ada hubungan pribadi karena
kadang-kadang hubungan pribadi juga perlu untuk melaksanakan sesuatu dalam
lingkungan konteks rendah.
ASPEK DASAR DARI BUDAYA
Bagi ahli antropologi dan sosiologi,
budaya adalah “cara hidup” yang dibentuk oleh sekelompok manusia yang
diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Budaya termasuk kesadaran
dan ketidaksadaran akan nilai, ide, sikap, dan simbol yang membentuk perilaku
manusia dan diteruskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Seperti
didefinisikan oleh seorang ahli antropologi organisasi Geert Hofstede, budaya
adalah “tatanan kolektif dari pikiran yang membedakan anggota tersebut dari
satu kategori orang dengan orang lainnya.”
Pandangan Ahli Antropologi
Seperti diutarakan oleh Ruth Benedict
dalam karya klasiknya berjudul The Chrysanthemum and the Sword, tidak peduli
betapa aneh tindakan atau pendapat seseorang , cara seseorang berpikir, merasa,
dan bertindak mempunyai hubungan dengan pengalamannnya di dunia ini. Tidak
masalah jika tindakan dan opini dirasakan sebagai gagasan yang aneh oleh orang
lain. Pemasar global yang berhasil harus memahami pengalaman manusia dari sudut
pandang lokal dan menjadi orang dalam melalui proses empati budaya.
Budaya Konteks Tinggi dan Rendah
Edward T. Hall menyarankan konsep
konteks tinggi dan rendah sebagai salah satu cara untuk memahami orientasi
budaya yang berbeda. Dalam budaya konteks rendah, pesan nyata; kata-kata
membawa sebagian besar informasi dalam komunikasi. Dalam budaya konteks tinggi,
tidak terlalu banyak informasi berada dalam pesan verbal. Jepang, Saudi Arabia,
dan budaya konteks tinggi lainnya sangat menekankan pada nilai dan posisi atau
kedudukan seseorang di masyarakat. Dalam budaya ini, pinjaman dari bank lebih
mungkin didasarkan pada siapa Anda daripada analisis formal laporan keuangan.
Dalam budaya konteks rendah seperti Amerika Serikat, Swis, atau Jerman,
persetujuan dibuat dengan informasi yang jauh lebih sedikit mengenai karakter,
latar belakang, dan nilai-nilai. Keputusan lebih didasarkan pada fakta dan
angka dalam permintaan pinjaman.
Komunikasi dan Negosiasi
Jika bahasa dan budaya berubah, ada
tantangan tambahan dalam komunikasi. Misalnya, “ya” dan “tidak” dipergunakan
dengan cara yang berbeda antara Negara Jepang dan Negara barat. Hal ini
menyebabkan kebingungan dan kesalahpahaman. Dalam bahasa inggris jawaban “ya”
atau “tidak” atas sebuah pertanyaan didasarkan pada apakah jawabannya
mengiyakan atau menolak. Dalam bahasa Jepang, tidak demikian. Jawaban “ya” atau
“tidak” dapat dipergunakan untuk jawaban yang membenarkan atau menolak
pertanyaan tadi.
Perilaku Sosial
Ada sejumlah perilaku sosial dan sebutan
yang mempunyai arti yang berbeda-beda di dalam budaya lain. Sebagai contoh,
orang Amerika umumnya menganggap tidak sopan jika makanan di atas piring
membubung, membuat keributan ketika sedang makan, dan bersendawa. Namun
sejumlah masyarakat Cina merasa bahwa merupakan hal yang sopan jika mengambil
setiap porsi makanan yang dihidangkan dan menunjukkan kepuasannya dengan
bersendawa.
Perilaku sosial lainnya, jika tidak
diketahui, akan merugikan bagi pelancong internasional. Sebagai contoh, di Arab
Saudi, merupakan penghinaan jika menanyakan kepada pemilik rumah tentang
kesehatan suami/istri.
Sosialisasi Antar-Budaya
Memahami suatu budaya berarti memahami
kebiasaan, tindakan, dan alasan-alasan di balik perilaku-perilaku yang ada.
Sebagai contoh, di Amerika Serikat, bak mandi dan toilet mungkin berada dalam
ruang yang sama. Orang Amerika mengasumsikan bahwa ini adalah norma yang
berlaku di dunia. Namun, dalam beberapa budaya seperti Jepang, menganggap itu
tidak higienis. Bahkan budaya lain menganggap duduk di atas toilet duduk itu
tidak higienis. Di banyak budaya, penggunaan tisu toilet bukanlah norma mereka.
1) Definisi Budaya
· Terdapat banyak
definisi dari budaya . Dalam konteks ini, budaya dalam satu setting bisnis
didefinisikan sebagai adalah proses belajar, pembagian, bersifat memaksa serta
sekumpulan simbol yang saling, berhubungan dan mempunyai makna serta
menyediakan satu set orientasi untuk anggota masyarakat.
· Budaya dapat
didefinisikan oleh perbatasan nasional, terutama ketika negara-negara
terisolasi oleh penghalang alami.
· Budaya berisi
cabang kebudayaan yang hanya mempunyai sedikit kesamaan secara umum antara satu
budaya dengan budaya yang lain. (Kotabe 2007)
2) Elemen dari Budaya
Budaya terdiri
dari banyak komponen saling berhubungan. Pengetahuan dari satu budaya
memerlukan satu pengertian mendalam pada bagian-bagian berbeda. Unsur-unsur
dari Budaya sebagai berikut :
1. Material Life
merupakan teknologi yang digunakan untuk menghasilkan, mendistribusikan,
dan mengkonsumsi barang-barang dan layanan
2. Bahasa; bahasa
mempunyai dua bagian-bagian: lisan dan bahasa diam
3. Interaksi Sosial;
interaksi sosial di antara orang; keluarga inti memperluas keluarga; kelompok
referensi
4. Aestetika; ide-ide dan
persepsi bahwa satu budaya berkaitan dengan kecantikan serta kebaikan
5. Agama; sekumpulan
kepercayaan (anggapan) komunitas yang berhubungan dengan satu kenyataan yang
dibuktikan dengan pengalaman
6. Pendidikan Salah satu
dari wahana-wahana pembelajaran utama menyalurkan dari satu generasi kepada
berikutnya
7. Menghargai Sistem;
nilai bentuk norma-norma dan standar orang.
3) Perbandingan Antar
Budaya
Ø Budaya satu negara
berbeda satu sama lain, tetapi biasanya berbagi aspek tertentu. Penelitian
psikologi sosial Saat ini mengungkapkan perbedaan budaya kunci antara East
(timur) dan West (barat) Budaya untuk konteks ini adalah bagaimana orang
merasa mempunyai kenyataan dan penalaran.
Ø Budaya kontaks tingkat
tinggi merupakan Penafsiran dari pesan berstandarkan pada tingkat
ketergantungan pada budaya negara tsb e.g., Cina, Korea, Jepang.
Ø Budaya
konteks-rendah-: Meletakkan sebagian besar penekanan terhadap kata yang ditulis
atau lisan; e.g., AS, Skandinavia, Jerman.
Ø Individualisme:
Keinginan orang untuk menyukai dan bertindak sebagai individu dari pada anggota
kelompok.
Ø Sifat kelaki-lakian
(maskulinitas ): Pentingnya “pria” akan nilai (ketegasan, sukses, kompetitif
mengendalikan, prestasi) melawan “wanita” nilai (kesetiakawanan, kualitas
hidup).
Ø Orientasi Jangka
panjang fokus yang melawan jangka pendek: Masa depan melawan masa lampau dan
orientasi saat ini
4) Adaptasi pada budaya
Pemasar Global perlu
untuk menjadi sensitif kepada penyimpangan budaya dimana mempengaruhi pemikiran
mereka, perilaku, dan pengambilan keputusan.
Self Reference
Creation-SCR (kriteria referensi diri sendiri) mengacu pada kecenderungan tak
sadar orang untuk memohon pertolongan akan pengalaman dan sistem nilai budaya
yang mereka miliki sendiri untuk diterjemahkan pada satu situasi bisnis yang
diberikan.
5) Budaya dan Bauran
Pemasaran
Budaya
adalah satu tiang kunci dari pasar.
Kebijakan Produk ; Produk Tertentu lebih
banyak mengikat satu budaya dibandingkan produk lain. Makanan, hidangan,
dan produk pakaian cenderung untuk sangat terikat pada budaya .
Penetapan harga:
Menetapkan harga kebijakan-kebijakan dikendalikan oleh empat Cs:
Ø Pelanggan
(customer)
Ø Perusahaan
(biaya, objektif, strategi) (company)
Ø Kompetisi
(competitor)
Ø Kolaborator
(e.g., distributor) (Collaborators).
Distribusi: Variabel Budaya mempengaruhi
pengambilan kebijakan untuk saluran distribusi
Promosi: adalah bauran pemasaran yang
paling kelihatan. Budaya akan secara tipikal mempunyai satu pengaruh
utama atas strategi komunikasi perusahaan. Tabu dan norma-norma budaya yang
Lokal juga mempengaruhi gaya periklanan.
6) Budaya Organisasi
Budaya Organisasi : sebagian besar
perusahaan ditandai oleh budaya organisasi (perusahaan) mereka.
Sebuah
model jenis budaya organisasi mencakup empat budaya berikut
a.
Budaya Clan (Clan culture)
b.
Budaya Adhocracy (Adhocracy culture)
c.
Budaya Hirarki (Hierarchy culture)
d.
Budaya Pasar (Market culture)
7) Manajemen Rekening
Global (Global Account Management (GAM))
Koordinasi pengelolaan rekening nasabah
di seluruh perbatasan nasional yang disebut sebagai manajemen rekening global.
a.
Persyaratan-persyaratan pemilik rekening global :
- Memerlukan
satu tempat pertemuan
- Menuntut
koordinasi sumber daya untuk melayani pelanggan
- Mendorong keseragaman harga dan syarat perdagangan
- Memiliki
produk dan pelayanan standar
- Memerlukan
konsistensi tingkat tinggi dalam kualitas pelayanan dan kinerja
- Dukungan di
negara-negara dimana perusahaan tidak memiliki keberadaan
b. Mengelola
Hubungan Rekening Global :
- Memperjelas
peran tim manajemen rekening global
- Membuat
struktur insentif yang realistis
- Pilihlah
manajer rekening global yang benar
- Buat
jaringan dukungan yang kuat
- Pastikan
bahwa hubungan pelanggan beroperasi di lebih dari satu tingkatan
- Manajemen
rekening global harus fleksibel dan dinamis.
8) Manajemen Hubungan
Pelanggan Global (Global Customer Relationship Management (CRM))
a. Proses pengelolaan
interaksi antara perusahaan dan pelanggan disebut Customer Relationship
Management (CRM):
- Membantu
dalam ingatan pelanggan
- Membantu dalam
komunikasi yang lebih kaya dan pemasaran interaktif
- Membantu dalam
penyesuaian pelayanan
- Membantu untuk
mempertahankan hubungan lebih dekat dengan pelanggan
b. Manfaat CRM
- Pemahaman yang
lebih baik dari harapan dan prilaku pelanggan
- Kemampuan untuk
mengukur nilai pelanggan kepada perusahaan
- Menurunkan
akuisisi pelanggan dan biaya
- Kemampuan untuk
berinteraksi dan berkomunikasi dengan pelanggan di negara-
negara dimana
akses ke saluran tradisional terbatas.
c. Pedoman Pelaksanaan
CRM yang sukses :
-
Membuat program bisnis-driven daripada IT-driven
- Membantu dan
melacak perlindungan data dan undang-undang privasi di negara-
negara dimana
sistem CRM sedang digunakan atau dalam tahap perencanaan
- Sebuah data yang
baik adalah prasyarat utama
- Imbalan yang
dikirim ke pelanggan relevan, ditargetkan, dan bersifat pribadi.
(Sumber : Dr.Hj.Ratih Hurryati,
M.Si., 2011, Lingkungan Sosial Budaya.pptx)
Lingkungan Budaya
Tiap-tiap
bangsa mempunyai nilai, adat istiadat dan tabu sendiri-sendiri. Pengusaha
asing, jika ingin berhasil, harus menanggalkan enosentrisme mereka dan mencoba
memahami kultur dan kebiasaan bisnis di negara tuan rumah, yang seringkali
berbeda konsep waktu, ruang dan tata caranya.
Bagaimana konsumen
setempat memikirkan dan menggunakan produk tertentu harus diperhatikan oleh
penjual sebelum merencanakan program pemasaran. Berikut ini adalah beberapa
contoh yang mengejutkan di pasar konsumen :
Kaum pria
Prancis rata-rata menggunakan kosmetik dan alat kecantikan hampir dua kali
lebih banyak dari pada istri mereka. Orang Jerman dan Prancis makan spageti
bungkusan lebih banyak dari pada orang itali. Anak-anak italia senag makan
sepotong coklat yang disisipkan di antara dua potong roti sebagai cemilan. Kaum
wanita di Tanjania tidak mau memberi telur kepada anak-anak mereka karena takut
anak-anak itu menjadi botak dan impoten.
Lingkungan Bisnis
Norma dan perilaku
bisnis juga berlainan dari satu negara ke negara lain. Eksekutif bisnis perlu
mengetahui hal ini sebelum melakukan negosiasi di negara lain. Ada beberapa
contoh perilaku bisnis yang berbeda dengan bisnis di beberapa negara:
Pengusaha arab biasa
melakukan pembicaraan bisnis dengan rekan usahanya dalam jarak yang sangat
rapat, hidung mereka hampir beradu. Kadang-kadang mereka menggamit dan
menggemgam tangan anda sebagai tanda persahabatan. Jika rekan usahanya menolak
genggaman ini, pengusaha arab akan merasa tersinggung.
Dalam komunikasi
tatap muka, eksekutif bisnis Jepang jarang sekali mengatakan tidak kepada rekan
amerikanya. Pengusaha Amerika sering bingung dan tidak mengetahui persis apa
sebenarnya sikap sebenarnya sikap pengusaha Jepang ini. Orang amerika sering
langsung ke pokok pembicaraan, eksekutif bisnis Jepang menganggap ini sebagai
sikap memaksa.
Di Prancis, pedagang
besar tidak merasa perlu mempromosikan suatu produk. Mereka menanyakan kepada
para pengecer apa yang diinginkan dan menyediakannya. Jika pengusaha amerika
menyusun strateginya dengan anggapan bahwa pedagang besar Prancis akan
bekerjasama dalam promosi, mereka akan gagal.
Tiap-tiap negara bahkan suku-suku bangsa di suatu negara
mempunyai tradisi, preferensi dan tabu budaya dan bisnis
sendiri-sendiri yang harus diketahui para pemasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar